Tenang, Inginku Bukan Kamu Lagi
Jangan takut hidupmu akan ku ganggu lagi ya. Karena sejatinya, kita bukan jalan cerita yang Tuhan rencanakan. Pelan2 keras kepalaku akan mereda. Pelan2 sebesar apapun inginku, hanya akan menjadi angan2 yang tidak pernah tergapai. Jadi memang harusnya aku relakan saja apa2 yang ingin pergi. Apa2 yang ingin disudahi. Melatih diri untuk kembali menerima bahwa ternyata memang benar, kita akhirnya selesai juga. Sekeras apapun usaha kita akan kalah dengan kenyataan yang memang sudah seharusnya. Akan kalah dengan pernyataan bahwa, kamu bukan untuk aku. Begitu juga aku. Aku bukan untukmu ternyata. Aku tidak berakhir di kamu ternyata. Yahh, lagi2 kita selesai juga. Harusnya memang dari awal tidak perlu ada yang dibangun, tidak perlu ada yang dirangkai. Kalau pada akhirnya, ternyata di akhir cerita sulit untuk dilerai. Dari aku yang tadinya kekeh untuk bertahan. Akan menjadi aku yang pelan2 belajar melepaskan. Dari aku yang mulanya belum bisa terima. Maka akan kumulai untuk bisa merelakannya. Mari kita biasakan diri untuk tidak saling memiliki. Semoga perlahan kita sama2 bisa ya. Sama2 akan mengerti bahwa kita bukan siapa2. Anggap saja yang kemarin itu bercanda. Jadi mari kita tertawakan lukanya bersama. Biar ringan, biar riuhnya luruh dari ingatan. Kamunya juga akan turun dari isi kepala. Dari yang tadinya hanya ada kamu. Kedepannya akan kucoba memikirkan banyak hal penting lain, yang lebih layak untuk aku rencanakan. Salah satunya perihal melupakan. Akan kurencanakan sedemikian rupa untuk segera lupa. Akan ku ikhlaskan pergi walau hampir setengah mati. Sampai nanti, kalau kita sudah saling pergi. Kita rakit bahagia kita masing2 ya. Kita rayakan lukanya sendiri2 ya. Sampai jumpa di akhir cerita yang lebih indah. Semoga.
Komentar
Posting Komentar