Tentang Rindu yang Tidak Boleh
Terlalu banyak alasan, tentang mengapa akhirnya seseorang memilih hilang. Tapi bukankah untuk merindukan seseorang, kita tidak butuh alasan? Banyak yang sudah berlalu. Tapi banyak juga yang tidak bisa menjauh. Di dunia ini, siapapun mempunyai hak untuk tinggal dan meninggalkan. Tapi di dunia ini juga, siapapun memiliki kesempatan untuk menetap dan menempati. Rumah yang dulunya mungkin jadi satu2nya tujuan setiap kali pulang. Mungkin sekarang sudah banyak berubahnya. Mungkin, halaman depannya masih sama. Tapi kita tidak pernah tau siapa penghuninya yang sekarang. Kita bisa saja pergi jauh dari sana. Tapi memangnya menghapuskan kenangan bisa sama mudahnya dengan hanya pergi dari sana. Dan nyatanya, sejauh apapun larinya, pikiran kita kadang masih tertinggal disana. Tentang, bagaimana makan siangmu hari ini. Tentang, apakah tidurmu lelap malam ini. Hingga tentang, siapa yang tangannya kau genggam sekarang ini. Kadang, kita memang sudah pergi jauh dari sana. Tapi kadang juga, rasanya jiwa kita masih ada disana. Ku akui, mungkin memang ini rasanya rindu yang tidak boleh. Bukan juga aku ingin kembali ke rumah itu. Tapi setiap semua orang sedang pergi, dan sisa aku sendirian, isi kepalaku ini hanya kamu. Lebih kepada.. mungkin aku sekedar rindu dengan masanya, bukan dengan orangnya lagi. Mungkin ini yang dinamakan wisata masa lalu. Kita sama2 lari dari perasaan yang sedang sama2 kita lupakan. Maaf sempat merindukanmu beberapa kali. Dan lain kali, aku janji tidak akan merepotkan diriku lagi perihal ini. Selamat mengejar apa yang sedang kamu kejar. Hati2 di jalan. Siapa tau di depan masih banyak rintangan. Yang mungkin, salah satunya adalah kenangan. Saling jaga diri baik2 saja. Semoga dilain kesempatan kita bisa sama2 bertemu lagi. Dengan keadaan, yang sama2 asing. Ingat. Kita adalah rindu yang sudah tidak boleh.
Komentar
Posting Komentar